Pages - Menu

Pages

Jumat, 20 November 2015

Golongan Darah B

Pilihan Makanan untuk Golongan Darah B


Pemilik golongan darah B diizinkan untuk lebih banyak menyantap makanan hewani. Tubuh Anda memiliki kemampuan mengolah bahan makanan nabati maupun hewani dengan baik. Anda adalah pemakan segala. Namun waspadai daging ayam, karena daging ayam berlimpah zat lektin yang mudah menggumpalkan darah pemilih golongan darah B, sehingga meningkatkan risiko stoke dan serangan jantung.
Bisa dikatakan semua ikan dan hasil laut serta makanan hewani perairan cocok bagi golongan darah B. namun waspadai kepiting, lobster, udang, kerang (kerang darah), tiram, kodok, belut, yang berlimpah lektin. Yang terbaik bagi golongan darah B adalah ikan laut dalam seperti ikan salmon.
Hanya golongan darah B yang bisa mengonsumsi susu dan hampir semua produk hasil olahan susu, kecuali blue cheese dan es krim. Kecocokan tubuh Anda mengonsumsi susu dan hasil olahannya gula primer dalam antigen darah Anda adalah D-galaktosamin, sama dengan gula dalam susu. Telur ayam ras dan telur ayam organik atau telur ayam kampung boleh dikonsumsi. Namun hindari telur puyuh dan telur bebek.
Hindari minyak kaya lektin yang bisa memicu diabetes pada pemilik golongan darah B, yakni minyak wijen, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai, minyak kelapa. Batasi pula konsumsi bahan baku minyak tersebut, diantaranya kelapa, santan, kedelai kacang tanah, biji bung matahari, biji labu, wijen. Kacang mete dan pistasio (pistachio) juga termasuk kacang-kacangan (nuts) kaya lektin yang seyogianya dihindari oleh pemilik golongan darah B.
Kedelai dan produk hasil olahan kedelai, termasuk tempe, tahu dan susu kedelai bisa mengganggu produksi insulin dalam tubuh pemilik golongan darah B karena bahan makanan tersebut kaya lektin. Demikian pula dengan kacang merah, kacang tolo, garbanzo (chick pea). Namun bagi kita yang sudah terbiasa makan polong-polongan, gangguan yang ditimbulkan oleh bahan-bahan tersebut relatif kurang, kecuali bagi mereka yang sensitif.
Tepung terigu dan makanan yang terbuat dari tepung terigu kurang cocok bagi pemilik golongan darah B. Kandungan lektinnya akan tertahan di dalam sel otot sehingga memperlanbat sistem metabolisme dan pembakaran kalori. Akibatnya tubuh menjadi lebih mudah gemuk serta meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Lupakan mie instan, ketan dan jagung. Utamakan beras merah, beras putih pecah kulit, beras putih tumbuk, makanan dari bahan beras atau tepung beras, havermut (oasit), serta bekatul beras. Lebih baik Anda memilih rolled oast atau quick cooking oast yang masih alami daripada instant oast.
Pemilik golongan darah B rentan terhadap penyakit autoimun (penyakit akibat gangguan sistem kekebalan tubuh) dan penyakit akibat serangan virus. Untuk itu penting bagi Anda mengonsumsi banyak sayuran hijau yang umumnya kaya magnesium. Waspadai lobak, tomat dan jagung (termasuk jagung muda untuk sayur bening atau perkedel jagung) karena dapat manurunkan metabolisme dan membuat darah lebih pekat. Bagi Anda yang sensitive, banyak mengonsumsi lobak, tomat atau jagung dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
Semua jenis buah umumnya baik bagi pemilik golongan darah B. Anda hanya perlu membatasi buah kaya lektin, terutama kesemek, delima, belimbing, pir. Bagi pemilik golongan darah B yang memiliki kecenderungan mudah gemuk, disarankan lebih rajin mengonsumsi buah nanas karena kandungan enzim bromelainnya dapat membantu proses pembakaran energy dan menghalangi pembentukan lemak tubuh.

Selasa, 03 November 2015

Monosodium Glutamate (MSG)


MSG (monosodium glutamate) alias vetsin atau yang juga dikenal dengan sebutan mecin memang selalu dipakai sebagai bumbu penyedap rasa masakan. Sejak dikembangkan pertama kali tahun 1908 oleh Prof. Kikunae Ikena, seorang peneliti Universitas Tokyo Jepang, MSG terus menjadi  bahan omongan. Simpang siur soal berbahayanya MSG tidak pernah berhenti karena hingga saat ini belum ada penelitian secara tuntas tentang MSG.
MSG dibuat dengan menggunakan bahan jagung, tapioca, bit, dan gula tetes (molase). Namun sebenarnya yang menjadi kunci adalah asam glutamate yang difermentasikan dengan kaustik (NaOH) untuk menghasilkan garam MSG yang memberikan rasa gurih. Khasiat memberikan rasa gurih dan nikmat pada masakan membuat MSG jadi popular diseluruh dunia. MSG bahkan ditemukan dalam mie instan, makanan ringan, snack sampai jajanan.
Kontoversi sepuutar MSG mulai mencuat tahun 1968 setelah seorang dokter bernama Robert Ho Man Kwok mengalami mati rasa, sakit pada dada dan gatal pada tubuh setelah makan di restoran Cina, yang kemudian beken disebut Chinese Restaurant Syndrome. Setahun kemudian berkat penelitian John Olney dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington Amerika terhadap hewan, ternyata MSG berakibat kerusakan pada otak dan merusak fungsi retina.
Sejak kehadirannya di Indonesia tahun 60n dan diproduksi secara besar-besaran, MSG terus menjadi bahan perdebatan. Puncaknya pada tahun 1987 saat Departemen Kesehatan RI melalui SK Menteri Kesehatan RI No 182/1987, MSG disahkan sebagai bagian dari vitamin A untuk program pencegahan kebutaan bagi balita. Hal ini langsung dipermasalahkan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Soalnya, sangat ironis jika memerangi kebutaan justru dengan menggunakan MSG yang menurut riset justru mengakibatkan kerusakan pada retina. Untungnya kegiatan ini dihentikan tahun 1993. Indonesia sendiri saat ini menjadi Negara produsen MSG terbesar di dunia.
Secara umum MSG bisa mengakibatkan alergi yang berdampak gatal, mual dan suhu tubuh meningkat, bagi yang sensitive efeknya akan bereaksi dalam waktu 30 menit hingga 1 jam dengan akibat pusing, mual, pegal-pegal dan sakit pada bagian dada dan perut. Selain itu, MSG juga mengakibatkan asma, diabetes, kelemahan otot dan tulang bahkan kelumpuhan! Sedangkan menurut Debby Anglesey yang menulis buku Battling the MSG, A Survival Guide and Cooking, MSG bisa mengakibatkan minimal 32 gejala penyakit termasuk jantung, darah rendah, syarat, pencernaan, pernafasan, hingga penglihatan. Ngeri banget bukan?!
Karena efeknya yang bisa membahayakan kesehatan, di Jepang sekarang MSG sudah dilarang dijual dalam bentuk murni. Sedangkan di Negara tetangga kita, Singapura dan Malaysia, setiap rumah makan harus mencantumkan apakah masakan mereka mengandung MSG. belakangan kampanye “No MSG” untuk tidak menggunakan MSG semakin popular. Karena itu, WHO menetapkan batasan agar MSG tidak dikonsumsi secara berlebihan, takaran idealnya adalah 5 mgr per hari.
Jadi, tidak ada salahnya kalau kita juga ikut waspada dan mulai mengurangi konsumsi MSG!

Jazakallahu khairan! Semoga bermanfaat J Syukran ^^