HENDAKNYA KALIAN
MENGGUNAKAN DUA OBAT (Bagian 2)
PENGOBATAN DENGAN
MADU
Lebah adalah
serangga yang memiliki banyak kegunaan terutama sebagai sumber pengobatan bagi
berbagai macam penyakit. Lebah banyak disebut dalam kitab-kitab suci umat
terdahulu, Al-Qur’an dan hadist. Dalam kehidupan orang-orang kuno, lebah lebih
memiliki peranan penting bila dibandingkan dengan serangga dan hewan-hewan
lainnya. Dokumentasi ilmiah mencatat bahwa lebah sudah dikenal sejak lima puluh
juta tahun yang lalu. Bangsa Mesir kuno banyak memanfaatkan lebah untuk diambil
madu dan paraffin (lilin)nya. Itu karena pernah ditemukan mayat seorang anak
kecil yang terendam dalam sebuah wadah yang penuh madu, di dalam salah satu
Piramid Fir’aun di Mesir. Madu tersebut membuat mayat anak kecil itu tidak
membusuk selama empat ribu lima ratus tahun.
Lebah tidak
hanya menghasilkan madu saja, namun juga menghasilkan racun yang dapat
dijadikan obat. Baru-baru ini, pengobatan alternative modern elah berjasil
menemukan pengobatan dengan madu ini, untuk mengatasi berbagai macam penyakit
yang belum ada pada zaman dahulu.
Sebuah
eksperimen yang dilakukan di San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1985
menyatakan bahwa racun lebah dapat digunakan sebagai obat dan prophylaxis untuk melindungi tubuh dari
berbagai macam penyakit. Bahkan, racun lebah tersebut juga dapat digunakan
untuk melindungi tubuh dari penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi cahaya. Para
penulis ilmiah mengatakan bahwa madu lebah adalah senjata ampuh seorang dokter
dalam menangani sebagian besar penyakit dan dia senantiasa menggunakannya dalam
praktik medisnya. Dokter memberikan madu tersebut untuk menetralisasi
racun-racun yang datang dari luar tubuh, seperti arsenik/warangan.
Madu juga
digunakan untuk menanggulangi racun yang timbul dari penyakit-penyakit organ
tubuh seperti racun yang disebabkan oleh air kencing, penyakit hepatitis demam
dan campak, peradangan, gegar otak, dan sebagainya. Selain itu, sebagian pelaku
eksperimen medis modern mengatakan bahwa madu merupakan unsur efektif untuk
mengobati berbagai macam penyakit akibat kekurangan darah (anemia).
Profesor
dalam bidang penyakit kulit Universitas Kairo, Dr. Muhammad azh-Zhawahiri
mengatakan, banyak ahli medis negara-negara asing seperti Yunani, Jerman, dan
Rusia yang menyebutkan khasiat madu lebah untuk penyembuhan berbagai luka dan
penyakit kulit. Dr. Mecheil Parlman dalam sebuah majalah Inggris mengungkapkan
bahwa perban dari bahan madu yang diganti setiap 24 jam sekali dapat
menyembuhkan pasien. Perban tersebut dapa membasmi kuman dan memberikan gizi
pada kulit serta mudah digunakan dan didapat dengan harga yang relatif murah
bila dibandingkan dengan khasiatnya. Banyak orang yang berbicara mengenai
manfaat medis lebah dan hasil produksinya. Oleh karenanya, madu merupakan obat
dalam dunia pengobatan alternatif.
Dr. Abdul
Hamid Abazah, ketua lembaga pendidikan medis dan profesor dalam bidang hati
menegaskan bahwa madu putih yang memiliki kandungan gula merupakan gizi utama
yang dibutuhkan hati. Madu merupakan jenis gula paling bersih yang dapat
membantu kinerja sel-sel hati dan mengganti sel-sel yang telah rusak.
APAKAH MADU ITU?
Madu adalah
cairan bersih yang dikeluarkan lebah dari perutnya. Terbuat dari berbagai
unsure gula yang berasal dari sari-sari bunga yang telah dihisap oleh lebah
tersebut dan diolah dalam tubuhnya. Kemudian ia keluarkan dalam bentuk cairan
dan diletakkan di lubang-lubang yang telah dibentuk sedemikian rupa.
Lubang-lubang madu atau rongga-rongga madu tersebut terbuat dari bahan semacam
lilin yang disiapkan lebah untuk meletakkan madu kemudian ditutupi dengan lilin
tipis. Dalam bahasa ilmiah, lebah disebut Apis Mellifera dari potongan kata apidae.
Lebah
termasuk jenis serangga yang hidup berkelompok yang terdiri atas ratu, para
pekerja dan pejantan. Ratu lebah tidak banyak berbeda dengan semua lebah pada
umumnya saat keluar dari telurnya. Namun dengan memakan royal jelly yang terbuat dari kelenjar-kelenjar ludah, tubuh ratu
lebah lebih cepat membesar. Ratu lebah dapat bertelur sebutir telur per menit
dalam waktu sehari. Dengan makanannya yang khusus tersebut, ratu lebah dapat
terus bertelur hingga lima tahun. Sedangkan proses pembuatan madu, lebah
mengubah cairan wangi bunga yang telah diserap dari tumbuh-tumbuhan menjadi
lilin yang dikeluarkan dari sela-sela khusus terletak di bagian bawah perutnya.
Lilin ini digunakan untuk membangun sarang lebah.
Lebah
biasanya ditemukan di dalam butiran-butiran lilin berbentuk persegienam yang
dibuat lebah dengan sedemikian rupa. Untuk mendapatkan sarang lebah ini,
biasanya digunakan peralatan untuk mengusir lebah atau cara modern guna
mendapatkan madu bersih. Negara-negara penghasil madu terbesar di dunia adalah
Chile, Australia, kepulauan-kepulauan India Barat, sebagian wilayah-wilayah
Eropa dan Afrika.
Madu
memiliki berbagai jenis. Di antaranya adalah madu sarang, yaitu madu yang masih
bercampur atau masih belum diperas dari lilinnya. Selanjutnya adalah madu putih
atau madu berwarna putih yang beku mengeras. Kemudian madu murni, yaitu madu
yang bersih dari segala macam produksi-produksi lebah lainnya.
KOMPOSISI KIMIA MADU
Madu
mengandung air, glukosa, fruktosa (gula dari sari buah-buahan), asam amino (zat
pembentuk protein), asam lemak, dan zat-zat yang dapat membantu menyerap
vitamin dalam saluran usus serta zat mineral seperti kalsium, fosfor,
potassium, sodium, zat besi, mangan dan zat tembaga. Sebagaimana telah
diketahui bahwa kalsium dan fosfor dapat membantu pembentukan dan penguatan
pada tulang dan gigi. Sedangkan potassium, sodium dan kalsiumnya dapat membantu
pengaturan gerak saraf dan otot-otot. Sedangkan zat besi memiliki peranan
penting dalam proses produksi hemoglobin dalam darah. Kekurangan zat besi dapat
menyebabkan penyakit kurang darah.
Selain itu,
madu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin C dan semua jenis vitamin
B yang berfungsi membantu tubuh dalam memproduksi protein, hormon dan
penyumbatan dari dalam untuk mencegah pendarahan serta mencegah berbagai macam
penyakit. Selain mengandung vitamin B1 dan B2, madu juga mengandung zat asam
organisme dan beberapa enzim, khususnya enzim invertase yang dapat membantu
mengubah zat gula menjadi bahan glukosa dan fruktosa yang dapat dengan mudah
diserap dan dicerna. Demikian juga, madu mengandung minyak yang mudah menguap,
distrin, lilin, biji serbuk sari, dan asam formik (asam semut).
Sumber
: Majdi Muhammad asy-Syahawi – Ingin Sehat? Berobat dengan Al-Qur’an dan Madu
(At-Tadaawaa bil Qur’aan wa ‘Asalin Nahl) – Gema Insani, Jakarta, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar