Pages - Menu

Pages

Kamis, 17 Maret 2016

Sehat Ala Rasulullah (Bagian 2)

HENDAKNYA KALIAN MENGGUNAKAN DUA OBAT (Bagian 2)
PENGOBATAN DENGAN MADU


Lebah adalah serangga yang memiliki banyak kegunaan terutama sebagai sumber pengobatan bagi berbagai macam penyakit. Lebah banyak disebut dalam kitab-kitab suci umat terdahulu, Al-Qur’an dan hadist. Dalam kehidupan orang-orang kuno, lebah lebih memiliki peranan penting bila dibandingkan dengan serangga dan hewan-hewan lainnya. Dokumentasi ilmiah mencatat bahwa lebah sudah dikenal sejak lima puluh juta tahun yang lalu. Bangsa Mesir kuno banyak memanfaatkan lebah untuk diambil madu dan paraffin (lilin)nya. Itu karena pernah ditemukan mayat seorang anak kecil yang terendam dalam sebuah wadah yang penuh madu, di dalam salah satu Piramid Fir’aun di Mesir. Madu tersebut membuat mayat anak kecil itu tidak membusuk selama empat ribu lima ratus tahun.
Lebah tidak hanya menghasilkan madu saja, namun juga menghasilkan racun yang dapat dijadikan obat. Baru-baru ini, pengobatan alternative modern elah berjasil menemukan pengobatan dengan madu ini, untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang belum ada pada zaman dahulu.
Sebuah eksperimen yang dilakukan di San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1985 menyatakan bahwa racun lebah dapat digunakan sebagai obat dan prophylaxis untuk melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Bahkan, racun lebah tersebut juga dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi cahaya. Para penulis ilmiah mengatakan bahwa madu lebah adalah senjata ampuh seorang dokter dalam menangani sebagian besar penyakit dan dia senantiasa menggunakannya dalam praktik medisnya. Dokter memberikan madu tersebut untuk menetralisasi racun-racun yang datang dari luar tubuh, seperti arsenik/warangan.
Madu juga digunakan untuk menanggulangi racun yang timbul dari penyakit-penyakit organ tubuh seperti racun yang disebabkan oleh air kencing, penyakit hepatitis demam dan campak, peradangan, gegar otak, dan sebagainya. Selain itu, sebagian pelaku eksperimen medis modern mengatakan bahwa madu merupakan unsur efektif untuk mengobati berbagai macam penyakit akibat kekurangan darah (anemia).
Profesor dalam bidang penyakit kulit Universitas Kairo, Dr. Muhammad azh-Zhawahiri mengatakan, banyak ahli medis negara-negara asing seperti Yunani, Jerman, dan Rusia yang menyebutkan khasiat madu lebah untuk penyembuhan berbagai luka dan penyakit kulit. Dr. Mecheil Parlman dalam sebuah majalah Inggris mengungkapkan bahwa perban dari bahan madu yang diganti setiap 24 jam sekali dapat menyembuhkan pasien. Perban tersebut dapa membasmi kuman dan memberikan gizi pada kulit serta mudah digunakan dan didapat dengan harga yang relatif murah bila dibandingkan dengan khasiatnya. Banyak orang yang berbicara mengenai manfaat medis lebah dan hasil produksinya. Oleh karenanya, madu merupakan obat dalam dunia pengobatan alternatif.
Dr. Abdul Hamid Abazah, ketua lembaga pendidikan medis dan profesor dalam bidang hati menegaskan bahwa madu putih yang memiliki kandungan gula merupakan gizi utama yang dibutuhkan hati. Madu merupakan jenis gula paling bersih yang dapat membantu kinerja sel-sel hati dan mengganti sel-sel yang telah rusak.
APAKAH MADU ITU?
Madu adalah cairan bersih yang dikeluarkan lebah dari perutnya. Terbuat dari berbagai unsure gula yang berasal dari sari-sari bunga yang telah dihisap oleh lebah tersebut dan diolah dalam tubuhnya. Kemudian ia keluarkan dalam bentuk cairan dan diletakkan di lubang-lubang yang telah dibentuk sedemikian rupa. Lubang-lubang madu atau rongga-rongga madu tersebut terbuat dari bahan semacam lilin yang disiapkan lebah untuk meletakkan madu kemudian ditutupi dengan lilin tipis. Dalam bahasa ilmiah, lebah disebut Apis Mellifera dari potongan kata apidae.
Lebah termasuk jenis serangga yang hidup berkelompok yang terdiri atas ratu, para pekerja dan pejantan. Ratu lebah tidak banyak berbeda dengan semua lebah pada umumnya saat keluar dari telurnya. Namun dengan memakan royal jelly yang terbuat dari kelenjar-kelenjar ludah, tubuh ratu lebah lebih cepat membesar. Ratu lebah dapat bertelur sebutir telur per menit dalam waktu sehari. Dengan makanannya yang khusus tersebut, ratu lebah dapat terus bertelur hingga lima tahun. Sedangkan proses pembuatan madu, lebah mengubah cairan wangi bunga yang telah diserap dari tumbuh-tumbuhan menjadi lilin yang dikeluarkan dari sela-sela khusus terletak di bagian bawah perutnya. Lilin ini digunakan untuk membangun sarang lebah.
Lebah biasanya ditemukan di dalam butiran-butiran lilin berbentuk persegienam yang dibuat lebah dengan sedemikian rupa. Untuk mendapatkan sarang lebah ini, biasanya digunakan peralatan untuk mengusir lebah atau cara modern guna mendapatkan madu bersih. Negara-negara penghasil madu terbesar di dunia adalah Chile, Australia, kepulauan-kepulauan India Barat, sebagian wilayah-wilayah Eropa dan Afrika.
Madu memiliki berbagai jenis. Di antaranya adalah madu sarang, yaitu madu yang masih bercampur atau masih belum diperas dari lilinnya. Selanjutnya adalah madu putih atau madu berwarna putih yang beku mengeras. Kemudian madu murni, yaitu madu yang bersih dari segala macam produksi-produksi lebah lainnya.
KOMPOSISI KIMIA MADU
Madu mengandung air, glukosa, fruktosa (gula dari sari buah-buahan), asam amino (zat pembentuk protein), asam lemak, dan zat-zat yang dapat membantu menyerap vitamin dalam saluran usus serta zat mineral seperti kalsium, fosfor, potassium, sodium, zat besi, mangan dan zat tembaga. Sebagaimana telah diketahui bahwa kalsium dan fosfor dapat membantu pembentukan dan penguatan pada tulang dan gigi. Sedangkan potassium, sodium dan kalsiumnya dapat membantu pengaturan gerak saraf dan otot-otot. Sedangkan zat besi memiliki peranan penting dalam proses produksi hemoglobin dalam darah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penyakit kurang darah.
Selain itu, madu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin C dan semua jenis vitamin B yang berfungsi membantu tubuh dalam memproduksi protein, hormon dan penyumbatan dari dalam untuk mencegah pendarahan serta mencegah berbagai macam penyakit. Selain mengandung vitamin B1 dan B2, madu juga mengandung zat asam organisme dan beberapa enzim, khususnya enzim invertase yang dapat membantu mengubah zat gula menjadi bahan glukosa dan fruktosa yang dapat dengan mudah diserap dan dicerna. Demikian juga, madu mengandung minyak yang mudah menguap, distrin, lilin, biji serbuk sari, dan asam formik (asam semut).


Sumber : Majdi Muhammad asy-Syahawi – Ingin Sehat? Berobat dengan Al-Qur’an dan Madu (At-Tadaawaa bil Qur’aan wa ‘Asalin Nahl) – Gema Insani, Jakarta, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar